Anak seusia Hanifa mulai punya ingatan geografis yang baik. Dia ingat tempat-tempat yang sering dilewatinya, tahu nama-nama tempat yang dia kunjungi, bisa menunjukkan arah dengan benar, dan mulai mengenal fungsi peta. Ketika lewat di depan peta di luar pagar SD dekat rumah ini, dia berhenti sebentar dan bertanya, sekarang kita sedang ada di mana.
Permainan yang sangat disenanginya saat ini adalah permainan simulasi kegiatan bepergian dengan macam-macam alat transportasi yang biasa kami gunakan. Dia bisa betah seharian dalam permainan ini, mengajak saya bermain naik bus atau kereta api di dalam rumah, mendatangi macam-macam tempat yang dia ketahui. Dia akan menyebut nama stasiun yang kami tuju atau nama halte tempat turun bus.
Kasur lipat itu menjadi bus, tempat tidur menjadi kereta api. Turun bus, kami ganti naik kereta api menuju sebuah stasiun, kemudian naik bus lagi, berjalan kaki sedikit ke tempat tujuan. Di sana kami melakukan kegiatan, entah belanja atau belajar, kemudian pulang dengan kendaraan itu lagi.
Apa yang terjadi di dalam kereta atau bus itu dia simulasikan dengan terperinci. Kalau penumpang sedang padat, maka dia akan berdiri sambil berpegangan, badannya kadang-kadang juga oleng karena gerakan kendaraan yang kencang atau berkelok. Dia juga bisa mengulangi kalimat-kalimat yang diucapkan oleh petugas dalam kereta atau bus dengan persis. "Hasya shimasu, otsukamari kudasai," katanya ketika bus-kasur itu mulai berjalan. Ketika tiba di halte tujuan, dia memencet bel dan menyebutkan nama halte "Keidaimae, keidaimae de gozaimasu."
Begitulah, anak-anak merekam setiap rincian dunia orang dewasa yang dia alami, kemudian menjadikannya permainan dalam dunia kecilnya sendiri. Ikut dalam permainannya berarti harus larut dalam dunia itu, tunduk pada peraturan dia. Tapi kadang saya tidak tahan berlama-lama dalam dunia serba pura-pura itu; saya memecah keseriusan dia, mengajak dia kembali ke dunia nyata dengan menolak sebutan yang sudah dia tetapkan untuk barang-barang yang ada di sekitarnya, atau sekadar mengingatkan bahwa sekarang sudah waktunya makan siang, shalat atau melakukan pekerjaan lain yang mendesak.
No comments:
Post a Comment