Ini sesuatu yang perlu dicatat. Hanifa sudah menyelesaikan buku Iqra dan sekarang mulai membaca Al-Quran. Hadiah ualng tahunnya yang keempat adalah sbeuah Al-Quran besar bersampul emas. Senang sekali dia punya Al-Quran sendiri.
Bisa membaca Al-Quran pada umur empat tahun saya kira adalah sebuah prestasi. Memang, bukan kecepatan meraih kemampuan itu yang penting, tapi konsistensi, keberlanjutan, karena mengaji bukan soal bisa atau tidak saja, tapi soal menumbuhkan kebiasaan setelah bisa.
Ketika dia pertama kali membaca surat Al-Fatihah lengkap di Al-Quran, dia tidak bisa menahan senyum tersipu. Mungkin dia merasa aneh menemukan tulisan dari apa yang selama ini hanya dibaca dan dihapalnya di luar kepala. Selanjutnya dia mengaji setengah halaman setiap hari. Jadwalnya diusahakan tetap sekitar pukul delapan setelah mandi pagi.
No comments:
Post a Comment