Kadang-kadang saya merasa seperti mempunyai dua anak atau lebih. Saya harus menyuapi Hanifa dan boneka kewpienya. Memandikan keduanya, menghanduki, menyisirkan rambut, membedaki dan mengolesi krim ke kulit mereka berdua. Kalau sedang makan, tidak jarang barisan itu bertambah panjang dengan sekelompok peserta lain, boneka mio, risu, pikachu, monzaemon, big bird. Semua harus disuapi satu persatu, yang berarti sekadar melewatkan sendok di bawah hidung mereka.

Hanifa menempatkan boneka-bonekanya sebagai teman, adik atau anak. Dia punya panggilan "Okasan Ifa" ketika berbicara dengan boneka-boneka itu. Keluasan permainan imajinasi Hanifa dengan bonekanya membuat saya teringat masa kecil. Ketika itu saya hanya punya satu boneka plastik, begitu boneka itu rusak saya tidak mendapat ganti dan membuat boneka sendiri dari kertas yang digulung dan diikat dengan karet gelang, kemudian dibuatkan baju dari perca kain baju kami yang dijahit sendiri sama umak.

Dalam beberapa hari belakangan ini Hanifa lagi sangat suka lagu-lagu ABBA. Berulang kali dia menyalakan sendiri CD itu. Lagu kesukaannya adalah Dancing Queen, lagu pertama dalam CD itu. Begitu lagu itu habis, dia matikan kemudian nyalakan lagi, sehingga putaran CD kembali ke awal. Dia berusaha mengikuti lirik lagu itu dengan menirukan bunyi di ujung-ujung kalimat dan bagian refrainnya. Kadang dia minta saya untuk menyanyi bersama.

No comments: