Buku itu berjudul HarperCollins Treasury of Picture Book Classics: A Child's First Collection. Saya baru membelinya di Amazon pekan terakhir bulan September. Dalam buku itu tergabung dua belas buku cerita bergambar untuk anak-anak, sejak buku terpopuler Goodnight Moon yang terbita pada 1947 hingga Pete's Pizza dari William Steig terbitan tahun 1998. Hanifa senang sekali dengan buku itu. Setiap hari sejak kedatangan buku itu dia minta dibacakan berulang-ulang. Dalam sehari bisa sampai lima-enam kali. Tidak mesti berurutan menurut isi buku.

Yang sering menjadi pilihan awalnya adalah Baby Says. Cerita ini hanya mengandung empat kalimat: Oh oh, No no, Okay baby okay, dan Baby says okay. Tapi jalan ceritanya sangat menarik bagi Hanifa, tentang seorang adik bayi dengan kakaknya. Si adik ingin ikut bermain bersama si kakak di luar kotak kurungannya. Untuk memancing perhatian kakaknya, dia melempar keluar boneka beruangnya berulang kali hingga kakaknya mengerti apa yang dia maksud dengan tindakan itu. Setelah diangkat keluar, si adik mencoba menarik perhatian lagi dengan melemparkan bonekanya ke bangunan balok yang sudah disusun si kakak. Kakaknya jadi cemberut. Hanifa senang memperhatikan gambar adegan yang satu ini. Wajah si kakak yang berkerut berhadap-hadapan dengan wajah adik bayi yang tersenyum nakal. Setelah itu si adik mencoba bicara seperti kakaknya, Okay, kemudian digambarkan pada halaman terakhir sedang berusaha menyusun kembali balok-balok kakaknya. Gambar dalam cerita ini sangat realistik. Ekspresi wajah begitu kentara terbaca. Saya kira anak-anak bisa belajar mengerti ekspresi wajah dari cerita ini.

Setelah itu dia paling suka cerita Harold and the Purple Crayon tentang seorang anak dengan krayon ajaibnya. Dia bisa menggambar sesuatu yang menjadi nyata. Menggambar jalan yang kemudian bisa ditempuhnya, menggambar pohon apel yang dijagai dinosaurus yang membuat dia ketakutan, menggambar air yang bisa membuat dia tenggelam dan berlayar di atasnya dengan gambar perahu layar kecil. Cerita yang sangat imajinatif. Gambarnya jauh lebih sederhana dibanding cerita Baby Says, tapi sangat meluaskan imajinasi.

Selama seminggu buku itu jadi bacaan favorit Hanifa. benar-benar dia tidak tertarik menyentuh buku yang lain selama itu. Saya sampai hafal isi cerita kedua belas buku itu saking seringnya membacakannya untuk dia. Tapi setelah lewat periode itu, sampai sekarang, buku itu tergeletak saja di tengah tumpukan dalam kotaknya.

Buku kesukaan Hanifa

Pesan di Amazon.co.jp

No comments: