Sepanjang hari Hanifa seolah-olah mencatat di alam bawah sadarnya apa saja permintaannya yang tidak dipenuhi dan di malam hari semua kekecewaannya mengalir melalui mimpi. Dia menjerit tengah malam meneriakkan kata-kata seperti saat dia marah-marah siang tadi, tidurnya gelisah dan dia tampak ketakutan. Agar saya bisa tidur malam dengan tenang, saya kira saya harus menemukan cara agar kehendaknya tidak berhadapan dengan jalan buntu sama sekali. Beri alternatif agar dia tidak merasakan penolakan terlalu telak atas permintaannya.

No comments: