Kami sedang berjalan di trotoar. tiba-tiba Hanifa berhenti, "apa itu," tanyanya sambil menunjuk ke semak-semak pagar. Saya melihat ke arah yang ditunjuknya tapi tidak menemukan apa-apa. "Itu," katanya lagi. Sesuatu tampak bergerak di sana. Rupanya laba-laba kecil, seujung kuku.
Ketertarikan hanifa pada binatang-binatang kecil itu sedang meningkat. Matanya begitu tajam menemukan setitik hitam di dinding, di balik rerumputan dan daun-daun, di sela-sela batu dan di pojok ruangan. Semut, kumbang, lebah, laba-laba, nyamuk, lalat, ulat, cacing, tentomushi, kabutomushi, semi, capung, belalang, kupu-kupu dan kecoa. Ada di antaranya yang tidak saya ketahui namanya. Dia sering berjongkok di jalan, memperhatikan binatang itu dekat-dekat. Dia masih belum berani memegangnya, tapi ini perubahan besar di banding bulan lalu ketika dia ketakutan begitu melihat binatang-binatang kecil itu.
No comments:
Post a Comment