Hanifa sedang tidak merasa cukup puas kalau hanya berjalan di dalam rumah. Dia perlu berlari, melompat dan memanjat. Suara gaduh yang ditimbulkannya kadang membuat kami begitu kesal karena khawatir terlalu mengganggu tetangga sebelah. Tinggal di rumah kayu dengan dinding yang begini tipis, bunyi klip memotong kuku pun bisa sampai ke kamar sebelah. Tapi Hanifa tidak bisa berhenti. Dia didorong oleh kebutuhan fisik alamiahnya untuk melakukan itu. Dia tetap berlari, melompat dan memanjat sampai malam, meskipun siangnya puas melakukan itu di luar rumah.

No comments: