Dari Tokyo ke Padang

Tiba di padang. Ketika mendarat di Tabing, disambut oleh keramaian yang tidak biasa, Hanifa agak kaget, tapi kelihatannya tidak stress. Dalam beberapa pekan sebelum berangkat, dia berhasil dibuat cukup gembira dengan prospek kepulangan ke Indonesia ini. Kepadanya sering dikatakan bahwa di Padang nanti dia akan bersekolah dan bisa bertemu dengan saudara-saudara sepupu sebaya dia yang selama ini hanya dia ketahui namanya atau dengar suaranya lewat telepon.

Hari pertama dia langsung bisa bermain bersama Ilham, Rizki dan Ihsan, berkejar-kejaran, menggambar, bermain origami. Walaupun masih capek dari perjalanan panjang Tokyo-Kota Kinabalu-Kuala Lumpur-Padang, dia sulit diminta berhenti untuk beristirahat sepanjang siang itu, malah menolak untuk masuk kamar, karena ingin terus bergabung dengan teman-teman yang ribut bermain di luar.

Syukurlah dia terus bisa gembira, tidak merasa kehilangan suasana Tokyo dengan Koganei Koen dan taman-taman bermain yang biasa dia kunjungi, klub bermain di Hokenjo yang nyaman, kolam bola Nagasakiya yang mengasyikkan. Entah apakah setelah dewasa nanti dia masih bisa mengembalikan ingatannya pada kenangan hidup masa kecilnya di Tokyo.

Pagi ini dia berangkat ke sekolah bersama.

No comments: