Pagi adalah waktu yang sibuk, padat kegiatan. Tentu demikianlah yang terjadi di semua rumah, apalagi kalau ada anak-anak yang mesti berangkat sekolah dan orangtua yang berangkat kerja. Sarapan, membereskan tempat tidur, mandi, kadang juga mencuci dan mempersiapkan makanan hari itu, semua dilakukan dalam jangka satu dua jam sebelum berangkat.

Hanifa punya kebiasaan sarapan dua kali setiap pagi. Pertama setelah bangun tidur: sarapan ringan roti-bermentega-tidak-dipanggang-pinggirnya-dilepas, atau cereal atau bubur gandum, plus teh. Dia jarang bisa menghabiskan porsi yang disediakan. Satu lembar roti pun terlalu banyak. Setelah mandi dia biasanya sarapan lagi: nasi. Biasanya kegiatan Hanifa di waktu pagi ini dilakukan sambil menonton acara anak-anak di televisi NHK yang mengambil slot waktu sekitar pukul 7:30 hingga 9:00.

Kalau sedang menonton itu maka mengajak Hanifa mandi atau sarapan akan jadi sulit dan membosankan karena matanya terpaku ke televisi, telinganya seperti tersumbat. Perlu usaha ekstra untuk membuat dia mau beranjak dari depan televisi, perlu sedikit rayuan yang inovatif. "Ayo cepat mandi, jam sembilan kita mau ke perpustakaan,"  atau pergi ke koen, atau belanja, atau misalnya. Tidak jarang dia baru mau bergerak setelah acara selesai.
 
Tapi untungnya dia masih belum punya ingatan yang kuat tentang jadwal acara televisinya. Dua bulan belakangan ini acara nonton televisi pagi itu dihilangkan, agar seluruh kegiatan paginya bisa berjalan lebih lancar dan waktu menyelesaikannya jadi lebih singkat. Dan, pagi sekarang jadi terasa lebih panjang!


No comments: