Entah bagaimana hanifa menggilir musim bermainnya. Kini saya mendapati dia tidak lagi bermain belanja-belanjaan sepanjang hari, tapi berganti dengan main peran dengan bonekanya, mengumpulkan mereka di sebuah tempat, membayangkan mereka sedang naik kereta api, memancing di sungai atau menghadiri pesta ulangtahun salah satu boneka.

Kotak kardus yang tadinya dipakai sebagai keranjang belanjanya sekarang berubah fungsi menjadi tempat tidur boneka di waktu malam atau menjadi keranjang bayi untuk kewpie dan pooh. Bangun tidur tidak lagi diawali dengan menyiapkan mesin kasir di atas pemanas atau memunguti barang belanjaan ke dalam kantong plastik, tapi membangunkan boneka-boneka dan menjejerkan mereka di atas kereta dan menyusun balok untuk dijadikan rumah atau kandangnya.

Dia melakukan itu semua dengan keseriusan yang sangat teliti. Sedikit menyimpang dari apa yang dia rencanakan--topi bonekanya tersenggol kaki saya atau ayahnya saat melangkah melewati barisan penumpang kereta itu di lantai, dia bisa marah besar. Semua harus seperti yang dia rancangkan.

Kata Nietszche, kalau orang dewasa bisa menyamai keseriusan anak-anak dalam bermain, dia bisa meraih bahagia.

No comments: