Pagi ini Hanifa sibuk menelepon penguin, janjian bertemu di kandang kuda katanya. Dia serius sekali dengan percakapan teleponnya itu. Setiap kalimat diucapkannya dengan penekanan dan intonasi yang tepat seolah-olah ada yang benar-benar menyahutinya di ujung sana. Dia berimajinasi bebas dalam percakapan itu, menggunakan seluruh kosakata yang dimilikinya, bahkan kadang saya mendengar dia mengeluarkan kata yang jarang atau baru pertama dia ucapkan. Pagi ini dia menggunakan kata "bahasa" dalam percakapan telepon imajinernya.

No comments: