Hanifa mencampuradukkan arti kata-kata negatif seperti tidak, bukan dan belum. "Sepatunya warna merah ya," tanya saya. Dia jawab, "Belum." "Mau pakai baju yang ini?" "Belum." "Sudah disimpan, Fa?" "Nggak," katanya. Untuk yang terakhir ini barangkali maksudnya adalah penolakan atas perintah, seperti yang belakangan begitu sering dia tunjukkan. Dia suka menjawab tidak untuk semua ajakan.

"Mukanya nggak terbuka, ya," kata Hanifa mengomentari onichan yang sedang nyanyi tentang ohigeyasan. Berganti lagu yang lain, "Mukanya sudah terbuka lagi," katanya.

Hanifa sering bertanya tentang teman-temannya. "Takara sedang apa ya," katanya tiba-tiba. Kemudian dia mengarang cerita tentang segala kemungkinan untuk jawaban itu. Mungkin dia sedang mandi, mungkin dia sedang makan dengan Mardiyah. Dia campuradukkan kemungkinan itu dengan semua teman-temannya yang lain. Mungkin Mushab sedang nonton tivi dengan ibunya. Dia suka juga acara Nainai-Ba seperti Ifa. Mungkin Takara sedang main bola dengan ayahnya. dst.

Dia sedang memegang sebuah mainannya. Dia bilang mainan itu nanti boleh dipinjam teman-teman di pengajian ibu. "Mungkin nanti Mushab yang pinjam neko-chan ini," katanya.

No comments: